Puisi Pahlawan Bagian Ke Dua dari Nomor 6 - 10

Puisi Pahlawan Bagian Ke Dua dari Nomor 6 - 10 - Ini adalah halaman kedua dari potongan artikel halaman pertama yang berisi beberapa puisi pahlawan dengan judul jiwa jiwa yang gugur, pupus raga hilang nyawa, kabut, untuk negriku, dan bambu runcing, silahkan disimak :
Artikel Utama : 10 Puisi Pahlawan Berjudul Pahlawanku, Hari Pahlawan dan Pelipur Lara 

6. Puisi Pahlawan Berjudul Jiwa Jiwa yang Gugur

Jiwa jiwa yang jatuh
Mayat tubuh yang tersebar di bumi Indonesia
Darah menjadi jeritan biru gelap
Ketakutan bersatu dengan hati


Jiwa jiwa yang jatuh
Sekarang mereka suci di hutan
Jadilah tamu Tuhan
Mereka tersenyum di sana
Senyum untuk Indonesia yang semakin meningkat dan menderita.
Jiwa jiwa yang jatuh
Apakah kamu tidak tahu jumlah roh yang terpisah dari tubuh?
Ratusan dan bahkan ribuan jiwa menjadi almarhum


Jiwa jiwa yang jatuh
Mereka mati untuk satu nama
Mereka berkorban untuk satu nama
Mereka menangis untuk satu nama
Indonesia .... Indonesia!

7. Puisi Pahlawan Berjudul Pupus Raga Hilang Nyawa

Pahlawan pahlawan bangsa
Berkibar di sakair saka
Berkobar dalam puisi Indonesia
Untuk mencapai cita-cita kemerdekaan


Telusuri anak-anak bangsa
Bersatu dalam semangat
Bergema di nusantara
Untuk mencapai prestasi dan bekerja
Merdeka…
Sebuah kata penuh makna
Berkuasa di para pejuang bangsa
Bermandikan darah dan air mata


Merdeka…
Perjuangan tidak egois untuk republik yang dicintai
Lonjakan di khatulistiwa
Memberi kemuliaan bagi bangsa sepanjang masa
Merdeka…
Harta berharga tak ternilai harganya
Menjadi pemicu pemimpin bangsa
Untuk tampil di Era Dunia

8. Puisi Pahlawan Berjudul Kabut

Untuk mengenang pergolakan yang bergejolak
Berawan…
Apakah hujan keras
Membanjiri rasa haus akan kemerdekaan
Dia yang ada di sana menunggu keputusan Sakral
Serbu…
Merdeka atau mati Allahu Akbar
Tahta Anda terdengar lebih dalam ke jiwa
Dalam invasi bambu runcing menyatu


Anda terus Memanggil Tulisan Suci
Anda berteriak semangat juang demi tanah
Anda sangat meringankan belati
Untuk ibu pertiwi
Sekarang kamu lihat ...
Merah hitam tanah asli Anda
Pertumpahan darah para penyerbu yang ganas


Gemelutmu tidak sepadan
Bayangan itu selalu ada di hatimu
Untuk kemerdekaan Indonesia Abadi

9. Puisi Pahlawan Berjudul Untuk Negriku

Tulang hancur
Seluruh tubuh berdarah
Berenang dengan keringat yang menghangatkan hati


Saya bersedia untuk tanah air saya
Sangsaka berwarna merah terang
Putih nan suci
Melambai ditiup angin
Air mata mengalir turun saat berdoa
Untuk pahlawan negara
Pasir berdebu
Hanya cinta yang bersyukur bagi para pahlawan alam semesta


Hanya jasamu yang bisa dilihat
Hanya jasamu yang dapat saya ingat
Tubuhmu hancur hilang di suatu tempat

Demi darahmu…
Demi tulangmu…
Saya berdiri untuk negara saya
Ini Indonesiaku

10. Puisi Pahlawan Berjudul Bambu Runcing

Kenapa kamu membawaku
Moncong bayonet dan bayonet terhunus
Dan saya hanya ingin bebas
Dan biarkan Nyiur menderita
Hancur di tepi langit
Karena kamu memaksaku
Bertahan hidup atau mati
Dengan mengirimkan ratusan Bom
Apa yang Anda meniup di kepala saya
Saya harus membela diri


Pesawat militermu jatuh
Di tusuk bambu runcingku
Roh kebangsawanan Anda runtuh
Kandas di Batu-batu cadas
Kota Surabaya memang panas
LihatTutupKomentar